Love Rasulullah.

Wednesday, February 25, 2009

Kedudukan Politik Dalam Islam

Islam agama yang sempurna, meliputi seluruh urusan kehidupan manusia yang terdiri daripada kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan negara, serta merangkumi aktiviti seperti seperti ekonomi, politik, pendidikan, hukum dan lain sebagainya. Islam tidak memilih antara kehidupan dunia dan akhirat.

Solat misalnya, dalam persepsi banyak orang ia adalah urusan akhirat Tapi jika di fahami lebih mendalam, ia adalah urusan akhirat dan dunia. ini kerana, pertama, Solat dilaksanakan di dunia, pahalanya di akhirat; kedua, Solat itu dzikir, dan setiap orang yang berdzikir pasti mendapatkan ketenangan, dan ketenangan itu keperluan asasi manusia dalam beraktiviti.

Rasulullah saw jika gelisah baginda berkata kepada Bilal: “Tenangkanlah kami dengan Solat hai Bilal!” dan yang ketiga, Solat sangat dianjurkan dilaksanakan dengan berjamaah, dan bagi yang melaksanakannya mendapatkan ganjaran 27 kali ganda dari pada yang Solat sendirian. Solat berjamaah membuat kita mendidik bermasyarakat dan bernegara yang sistematik dan kasih sayang.

Dalam Solat berjamaah harus ada imam dan makmum yang semua tindakannya harus sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, makmum harus taat pada imam, mengikuti semua gerakan dan perintah imam, apabila tidak maka Solat makmum tidak sah. Dan apabila imam salah atau khilaf, maka wajib bagi makmum untuk menegurnya. Demikian pula seharusnya yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Contoh yang lain, kegiatan jual beli,. walaupun zhahirnya jual beli adalah amalan dunia, tapi karena di dalamnya ada peraturan yang harus di patuhi oleh penjual dan pembeli, dan jika mereka patuh pada peraturan itu, maka keduanya mendapatkan pahala yang akan diperolehnya di akhirat, tapi jika salah satu atau keduanya menyalahi atuaran tersebut, maka yang berbuat salah mendapatkan dosa, yang hukumannya akan di perolehi pula di akhirat. Oleh karena itu Rasulullah saw besabda, “pedagang yang jujur mendapatkan naungan arasy pada hari kiamat.”

Dengan demikian, semua amalan, baik mahdhah maupun gairu mahdhah di dalam Islam, memiliki kedudukan yang sama, termasuk di dalamnya politik. Bahkan jika politik berarti kekuasaan, Utsman bin ‘Affan ra berkata: “Al Qur’an lebih memerlukan kekuasaan dari pada kekuasaan membutuhkan Al Qur’an.”

Karena politik adalah sub dari universalnya Islam, maka setiap muslim meyakini bahwa Islam memiliki sistim politik yang bersumberkan dari Allah, digambarkan oleh Rasulullah dan dikembangkan oleh para sahabat dan salafussaleh, sesuai dengan dinamika perkembangan hidup manusia setiap masa. Berikutnya setiap muslim pun siap menjalankan sistem itu, dan tidak akan menjalankan sistem yang lain, kerana risaur akan tergelincir dalam langkah-langkah syaitan. Itulah bagian dari pengertian firman Allah SWT; “Hai orang-orang yang beriman! Masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh). Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syatan. Sesungguhnya syaitan itu bagi kalian adalah musuh yang nyata.” Qs. al Baqarah: 208.

0 comments:

Post a Comment

 

Tujuanku Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger